Apa Itu Rotavirus? Gejala, Penyebab, dan Kapan Harus Ke Dokter

Sep 02, 2025 · 7 Mins Read

Written by: dr. Valda Garcia

Share to
-

Gangguan sistem pencernaan pada anak seringkali disebabkan oleh infeksi virus, salah satunya adalah rotavirus. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa mual muntah hingga diare berat. Mari kita bahas lebih lanjut. 

 

Imunitas tubuh pada bayi dan anak masih dalam proses perkembangan untuk mencapai fungsi pertahanan tubuh yang optimal sehingga akan lebih rentan untuk terkena infeksi. Kondisi infeksi bisa disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, baik virus, bakteri, jamur hingga parasit. 

 

Infeksi dapat mengganggu metabolisme tubuh, termasuk sistem pencernaan. Pada bayi dan anak yang imunitas tubuhnya belum optimal akan lebih rentan terkena infeksi virus, salah satunya adalah rotavirus. 

 

Pengertian

 

Rotavirus merupakan jenis virus yang dapat menimbulkan infeksi pada tubuh dan mengganggu sistem pencernaan sehingga menimbulkan gejala gastroenteritis akut. Kondisi infeksi rotavirus ini seringkali ditemukan pada bayi dan anak. Meskipun begitu, infeksi virus ini juga bisa menyerang dewasa. 

 

Penyebab

 

Infeksi virus ini berasal dari kontaminasi air maupun makanan yang dikonsumsi. Infeksi rotavirus tergolong sangat mudah menular. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar dapat meminimalisir paparan virus. 

 

Gejala

 

Gejala pada beberapa orang dapat bervariasi, dipengaruhi oleh derajat keparahan penyakit yang dialami. Pada fase awal, orang dengan infeksi virus rotavirus dapat mengalami gejala ringan seperti infeksi virus pada umumnya. Gejala awal dapat berupa demam dan penurunan nafsu makan. 

 

Setelah beberapa hari, infeksi rotavirus dapat menimbulkan gejala gastroenteritis akut seperti mual, muntah, nyeri perut, diare hingga dehidrasi. Pada bayi dan anak, gejala gastroenteritis akut dapat terjadi lebih berat dibandingkan pada dewasa. Oleh karena itu, pemantauan sangat penting agar anak tidak mengalami dehidrasi berat. 

 

Tanda dehidrasi yang dapat ditemukan adalah mulut dan bibir kering, lemas, lesu, mata cekung, tidak ada air mata saat menangis hingga jarang buang air kecil. Ketika ada gejala tersebut, sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan cairan agar tidak mengalami dehidrasi. 

 

Namun jika asupan oral sudah tidak bisa diberikan karena adanya mual muntah hebat, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter agar dapat diberikan terapi cairan melalui intravena seperti pemberian cairan infus untuk menghidari dehidrasi. 

 

Infeksi rotavirus pada dewasa pada umumnya bersifat ringan dan tidak menimbulkan dehidrasi. Namun pemenuhan kebutuhan cairan harian tetap harus dipenuhi dengan baik agar tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, meskipun gejala yang ditimbulkan bersifat ringan, risiko untuk dapat menularkan ke orang sekitar tetap tinggi. 

 

Faktor Risiko

 

Seperti infeksi virus lainnya, untuk dapat melawan infeksi harus memiliki daya tahan tubuh yang baik. Pada bayi dan anak, khususnya pada rentang usia di bawah 5 tahun lebih berisiko mengalami infeksi karena imunitas tubuhnya masih dalam proses pembentukan hingga memiliki fungsi yang optimal. 

 

Orang dengan riwayat penyakit tertentu yang mempengaruhi imunitas tubuh juga dapat lebih berisiko mengalami infeksi karena daya tahan tubuhnya yang lemah. Risiko infeksi akan lebih tinggi pada bayi prematur, penderita HIV/AIDS hingga penerima terapi imunosupresif. 

 

Infeksi rotavirus merupakan penyakit menular yang dapat dibantu dicegah dengan pemberian vaksinasi yang lengkap. Dengan upaya vaksinasi, tubuh dapat membentuk antibodi spesifik untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, anak yang tidak menerima imunisasi lengkap sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) akan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. 

 

Untuk dapat mencegah penyakit menular seperti infeksi rotavirus, sangat penting untuk dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sangat disarankan untuk dapat mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan, baik rumah maupun sekolah sangatlah penting. 

 

Diagnosis

 

Anamnesis

 

Pada tahap awal, dokter akan melakukan wawancara medis dengan menanyakan gejala atau keluhan yang dialami oleh pasien. Perlu diketahui lebih dalam terkait tanda dan gejala yang dialami serta durasinya.  

 

Selain itu, sangat penting untuk dapat mengetahui berbagai faktor risiko yang dimiliki, termasuk riwayat penyakit dan risiko paparan terhadap rotavirus. Gejala khas yang sering ditemukan pada fase awal adalah demam dan penurunan nafsu makan. 

 

Keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri perut, diare hingga dehidrasi. Sangat penting untuk dapat mengetahui tanda-tanda dehidrasi agar dapat segera ditangani sebelum menimbulkan komplikasi. 

 

Pemeriksaan Fisik

 

Pada pemeriksaan fisik awal, dokter akan melakukan penilaian tanda-tanda vital, dari tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan dan saturasi oksigen. Dari tanda-tanda vital dapat ditemukan peningkatan suhu tubuh karena demam yang merupakan tanda infeksi. 

 

Pada kondisi dehidrasi dapat juga ditemukan penurunan tekanan darah disertai dengan peningkatan denyut jantung sebagai bentuk kompensasi tubuh yang kurang cairan. Kondisi ini harus segera ditangani sebelum semakin berat. 

 

Jika sudah disertai dengan tanda dehidrasi dapat terlihat mata cekung atau bahkan ubun-ubun cekung karena dehidrasi berat.  Selain itu, mulut dan bibir dapat terlihat kering, bahkan tidak ada air mata saat menangis hingga jarang buang air kecil. 

 

Pemeriksaan Penunjang

 

Untuk dapat menegakkan diagnosis gastroenteritis akut yang disebabkan oleh infeksi rotavirus, pemeriksaan antigen rotavirus pada tinja bisa dilakukan. Bila diperlukan, pemeriksaan reverse transcription polymerase chain reaction (PCR) dapat dilakukan.  

 

Sedangkan untuk kondisi sehidrasi, pemeriksaan darah terkait kadar elektrolit dalam darah maupun tes urin dapat dilakukan. Jika ada gangguan keseimbangan elektrolit, kondisi ini dapat dikoreksi dengan pemberian terapi yang tepat. 

 

Terapi

 

Seperti infeksi virus lainnya, ketika imunitas tubuh terjaga dengan baik maka proses pemulihan akan lebih cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat konsumsi makanan dengan gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi harian dapat terpenuhi dengan baik. 

 

Pada bayi, pemberian air susu ibu (ASI) dapat diberikan sesering mungkin agar tidak mengalami dehidrasi. Sedangkan untuk anak yang sudah bisa makan, sebaiknya pilih makanan dengan tekstur lunak dan mudah dicerna. 

 

Sangat penting untuk dapat memperhatikan pemenuhan kebutuhan cairan harian agar tidak mengalami dehidrasi. Pemberian larutan rehidrasi oral atau oralit dapat dilakukan untuk membantu mengganti elektrolit yang hilang karena muntah dan diare. 

 

Jika asupan oral sudah tidak dapat diberikan karena anak tidak mau makan atau mual muntah hebat, terapi cairan harus diberikan melalui intravena agar tidak mengalami dehidrasi.  

 

Selain itu, pemberian terapi sesuai dengan gejala yang dialami dapat diberikan. Antipiretik dapat diberikan untuk membantu menurunkan suhu tubuh. Jika mual muntah hebat, obat antiemetik dapat diberikan. Probiotik dapat diberikan untuk membantu proses pemulihan saluran cerna. 

 

Pencegahan

 

Seperti infeksi virus lainnya, sangat penting untuk dapat menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi harian tubuh dapat terjaga dengan baik. Hal ini juga berkaitan erat dengan imunitas tubuh. 

 

Selain itu, untuk kasus penyakit menular, sangat penting dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Setelah menyentuh sesuatu, sebelum memegang area wajah ataupun makan, sangat penting untuk dapat mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. 

 

Infeksi rotavirus adalah salah satu kondisi yang dapat dibantu dicegah dengan vaksinasi lengkap. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI. Untuk infeksi ini dapat dibantu dicegah dengan vaksin rotavirus. 

 

Komplikasi

 

Jika infeksi rotavirus tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dehidrasi berat yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Jika kondisi ini tidak segera diberikan terapi yang tepat dapat berisiko mengancam nyawa. 

 

Kondisi infeksi rotavirus berulang yang menimbulkan gastroenteritis akut dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit hingga malnutrisi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak di kemudian hari.

 

Artikel Terkait :

 

 

 

 

Kapan Harus ke Dokter?

 

Jika ditemukan gejala infeksi rotavirus, sangat penting untuk dapat mencegah terjadinya dehidrasi. Berikan terapi cairan sebagai upaya rehidrasi yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.  

 

Namun jika kondisi tidak kunjung membaik dan sulit untuk diberikan asupan secara oral, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter agar dapat memperoleh penanganan yang tepat dan terhindar dari berbagai risiko komplikasi. 

Summary

Rotavirus merupakan jenis virus yang dapat menimbulkan infeksi pada tubuh dan mengganggu sistem pencernaan sehingga menimbulkan gejala gastroenteritis akut. Kondisi infeksi rotavirus ini seringkali ditemukan pada bayi dan anak. Meskipun begitu, infeksi virus ini juga bisa menyerang dewasa. 

Latest Health Packages

gradient_contact-mobile<p>Take the First Step&nbsp;</p><p>Toward <strong>Better Health</strong></p><p>Take the First Step&nbsp;</p><p>Toward <strong>Better Health</strong></p>

Take the First Step 

Toward Better Health

Your health is our priority. Whether you need a consultation, treatment, or specialized care, our experienced doctors and advanced facilities are here to support you every step of the way.