Tubuh membutuhkan pemenuhan kebutuhan gizi harian, baik makronutrien maupun mikronutrien. Kebutuhan mikronutrien seperti vitamin dan mineral, meskipun jumlahnya tidak terlalu besar namun tetap sangat dibutuhkan. Ketika tubuh kekurangan vitamin C maka dapat juga mengganggu metabolisme tubuh. Mari kita bahas lebih lanjut.
Sangat penting untuk dapat menerapkan pola makan dengan gizi seimbang agar dapat memenuhi kebutuhan gizi harian. Tubuh sangat butuh nutrisi, baik makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak, maupun mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
Meskipun jumlah atau kadarnya tidak sebesar makronutrien, namun ketika kebutuhan mikronutrien tidak dipenuhi dengan baik, khususnya dalam jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan menimbulkan gejala yang dapat mengganggu produktivitas seseorang.
Sumber vitamin C
Kebutuhan tubuh akan vitamin C dapat bervariasi, khususnya jika dilihat dari rentang usia, jenis kelamin dan kondisi tubuh seseorang. Kebutuhan vitamin harian berdasarkan angka kebutuhan gizi (AKG) pada bayi dan anak sekitar 40-45 mg. Jumlah kebutuhan akan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kebutuhan pada laki-laki dewasa sekitar 90 mg. Sedangkan pada wanita dewasa sekitar 75 mg.
Pada kondisi tertentu, seperti pada ibu hamil maupun menyusui kebutuhan akan vitamin C akan relatif lebih tinggi. Pada ibu hamil membutuhkan asupan sekitar 85 mg per hari, sedangkan pada ibu menyusui sekitar 120 mg per hari.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian tidak harus mengonsumsi vitamin atau suplemen tambahan. Kebutuhan akan vitamin ini dapat dipenuhi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, khususnya dari sayur dan buah yang mengandung tinggi vitamin C.
Makanan tinggi vitamin C berasal dari sayur dan buah. Buah tinggi vitamin C seperti jeruk, lemon, mangga, stroberi, jambu biji, kiwi. Selain itu, vitamin C juga dapat ditemukan dari berbagai sayuran seperti paprika merah, kale, bayam, brokoli hingga kol.
Manfaat vitamin C
Vitamin C sangat penting dan dibutuhkan dalam menjaga sistem imun tubuh tetap optimal. Vitamin C juga dibutuhkan dalam produksi sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan berbagai infeksi. Selain itu, vitamin C juga dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.
Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk melawan inflamasi yang terjadi karena adanya radikal bebas. Vitmaim ini juga dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi sehingga dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi besi.
Vitamin C juga sangat baik untuk kesehatan kulit karena dapat membantu produksi kolagen yang sangat penting untuk elastisitas kulit dan mencegah penuaan dini. Dengan memenuhi kebutuhan vitamin C juga dapat membantu mencegah gangguan pembuluh darah, termasuk organ jantung.
Sakit kekurangan vitamin C
Ketika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin C dalam jangka waktu yang cukup panjang, maka tubuh dapat mengalami defisiensi vitamin C. Kondisi ini bisa dapat menimbulkan masalah pada metabolisme tubuh.
Gejala yang umum ditemukan ketika seseorang mengalami defisiensi vitamin C adalah rasa mudah lelah, lemas, mudah sakit karena adanya penurunan imunitas tubuh,gusi berdarah, kulit kering, luka sulit sembuh, memar tanpa sebab yang jelas hingga anemia.
Artikel Terkait :
Jika defisiensi vitamin C tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan skorbut dengan gejala nyeri sendi hebat, gusi berdarah, infeksi mulut, rambut rontok, kuku rapuh, depresi hingga perubahan mood. Bila diperlukan, pemberian suplemen vitamin C dapat diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter yang menangani.
Meskipun vitamin C merupakan mikronutrien yang kebutuhan hariannya tidak terlalu besar, namun ketika kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi maka dapat berisiko menimbulkan berbagai masalah karena defisiensi vitamin C. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat menerapkan pola makan dengan gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi harian dapat terpenuhi dengan baik.
.png)