Meningitis : Gejala, Penyebab, dan kapan Harus Ke Dokter

Aug 31, 2025 · 5 Mins Read

Written by: dr. Valda Garcia

Share to
Meningitis

Salah satu penyakit yang dapat melibatkan sistem saraf pusat adalah peradangan meninges atau yang disebut juga dengan meningitis. Bagaimana tanda dan gejalanya? Mari kita bahas lebih lanjut. 

 

Pengertian

 

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat memiliki selaput pelindung yang disebut dengan meninges. Ketika lapisan ini mengalami peradangan maka dapat disebut dengan meningitis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk karena adanya infeksi. 

 

Penyebab

 

Sama halnya dengan peradangan pada bagian tubuh lain, peradangan pada meninges bisa disebabkan oleh kondisi infeksi maupun non-infeksi. Kondisi non-infeksi yang dapat menimbulkan meningitis antara lain adalah adanya kondisi autoimun, kanker hingga konsumsi obat tertentu. 

 

Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh adanya infeksi bisa disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur hingga parasit. Kondisi meningitis dengan infeksi virus pada kebanyakan kasus disebabkan oleh enterovirus.  

 

Meningitis bakteri biasanya menimbulkan gejala yang lebih berat. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh Neisseria meningitidis yang menyebabkan meningokokus atau Streptococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumokokus. 

 

Menigitis jamur biasanya jarang ditemukan pada orang dengan imunitas tubuh yang baik. Namun pada orang dengan imunitas rendah seperti pada penderita HIV/AIDS maupun yang memiliki riwayat konsumsi obat imunosupresan, risiko mengalami meningitis ini akan lebih tinggi. 

 

Selain berbagai mikroorganisme di atas, kondisi meningitis dapat juga disebabkan oleh parasit seperti Naegleria fowleri. Kondisi ini biasanya disertai dengan adanya riwayat bepergian ke daerah endemik hingga paparan dengan air maupun makanan tercemar yang tidak sengaja dikonsumsi. 

 

Gejala

 

Gejala meningitis bisa sangat bervariasi, dari yang bersifat ringan hingga berat. Pada kondisi yang ringan, bisa saja tidak mengeluhkan hal yang berarti dan jika imunitas tubuhnya cukup baik kondisi tersebut bisa membaik dengan segera. 

 

Namun gejala khas yang seringkali ditemukan pada orang dengan meningitis adalah keluhan nyeri kepala berat, kekakuan pada leher hingga mual dan muntah. Pada kondisi meningitis yang disebabkan oleh infeksi, biasanya disertai dengan keluhan demam tinggi. 

 

Selain itu, keluhan lain yang dapat ditemukan berupa peningkatan sensitivitas terhadap cahaya atau fotofobia, sulit untuk berkonsentrasi, kejang hingga penurunan kesadaran. 

 

Faktor Risiko

 

Faktor risiko meningitis dapat sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya atau penyebab utama kondisi meningitis. Pada bayi dan anak kecil, risiko mengalami meningitis, khususnya yang disebabkan oleh infeksi akan lebih tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh imunitas tubuh yang belum terbentuk dengan optimal untuk melawan infeksi.  

 

Tidak hanya pada anak, meningitis juga lebih berisiko terjadi pada usia lanjut. Hal ini disebabkan karena kondisi imunitas tubuh yang relatif melemah pada usia lanjut. Oleh karena itu, perlindungan diri sebagai upaya pencegahan sangatlah penting. 

 

Jika tinggal di lingkungan yang risiko penularan infeksi tinggi, seperti pada daerah endemik, maka risiko terjadinya meningitis akan lebih tinggi. Terlebih pada daerah yang padat penduduk, maka risiko penularan akan lebih tinggi. 

 

Orang dengan imunitas tubuh yang rendah seperti pada penderita HIV/AIDS, penerima transplantasi organ, penderita kanker dengan kemoterapi hingga orang dengan riwayat konsumsi imunosupresan maka risiko mengalami meningitis akan lebih tinggi. 

 

Pada orang yang tidak memiliki riwayat vaksinasi yang lengkap, maka risiko mengalami meningitis lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak memiliki antibodi spesifik untuk dapat melawan berbagai infeksi. 

 

Adanya riwayat penyakit kronis yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes, autoimun hingga gangguan pada ginjal dapat meningkatkan risiko mengalami hal ini. Begitu juga dengan adanya riwayat infeksi pada telinga, sinus, pneumonia hingga sepsis dapat meningkatkan risiko meningitis. 

 

Diagnosis

 

Anamnesis

 

Pada pemeriksaan awal, dokter akan melakukan wawancara medis atau anamnesis untuk mengetahui lebih detail terkait tanda dan gejala yang dialami untuk dapat membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan berbagai kemungkinan diagnosis banding. 

 

Dokter akan menanyakan terkait keluhan yang dialami, khususnya yang bersifat khas pada pasien dengan meningitis seperti sakit kepala, mual dan muntah, kekakuan pada leher, demam, fotofobia hingga kejang. Selain itu, dokter juga akan menanyakan berbagai faktor risiko yang mungkin dimiliki dan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami meningitis. 

 

Pemeriksaan Fisik

 

Pada pemeriksaan fisik awal, dokter akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dari tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan hingga suhu tubuh. Pada fase awal, pemeriksaan tanda-tanda vital dapat ditemukan secara keseluruhan dalam batas normal. 

 

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan khusus untuk membantu menegakkan diagnosis meningitis. Dokter dapat melakukan pemeriksaan Brudzinski dengan menekuk kepala ke arah dada untuk melihat apakah ada refleks area lutut dan pinggul yang ikut tertekuk. 

 

Pemeriksaan Kernig juga dapat dilakukan dengan menilai apakah ada nyeri ataupun kekakuan pada saat lutut diluruskan ke arah atas. Pemeriksaan neurologis lain juga dapat dilakukan untuk menilai fungsi saraf. 

 

Pemeriksaan Penunjang

 

Pemeriksaan penunjang biasanya rutin dilakukan untuk membantu menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding lain yang dapat mendasari keluhan saat ini. Pemeriksaan pungsi lumbal merupakan gold standard untuk dapat menegakkan diagnosis meningitis, khususnya jika disebabkan oleh infeksi. 

 

Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk menilai kondisi infeksi dalam tubuh. Pemeriksaan kultur darah juga dapat dilakukan untuk mendeteksi jenis bakteri jika disertai dengan kondisi sepsis. Bila diperlukan, pemeriksaan PCR atau polymerase chain reaction pada kasus infeksi virus atau jamur dapat dilakukan. 

 

Jika disertai dengan kejang maupun penurunan kesadaran, pemeriksaan imaging seperti CT scan maupun MRI dapat dilakukan untuk dapat melihat kondisi sistem saraf pusat. 

 

Terapi

 

Terapi meningitis sangat dipengaruhi oleh penyebab utama yang mendasarinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat mengetahuinya untuk dapat memberikan terapi yang tepat dan pengobatan lebih optimal. 

 

Pada kondisi meningitis yang disebabkan oleh infeksi virus, biasanya kondisi relatif ringan, begitu juga dengan gejala yang dialami. Fokus utama pada kondisi ini biasanya ke arah meningkatkan imunitas tubuh agar dapat melawan infeksi dengan baik dan pemulihan segera. Pemberian antivirus bila diperlukan dapat diberikan. 

 

Pada kondisi meningitis bakteri biasanya sangat memerlukan pemberian antibiotik spektrum luas, khususnya pada kondisi berat dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk jenis bakteri belum keluar. Pasien dengan meningitis biasanya juga membutuhkan kortikosteroid untuk membantu menekan peradangan yang terjadi pada meninges.  

 

Pada meningitis yang disebabkan oleh jamur, pemberian anti jamur dapat dilakukan. Sedangkan jika meningitis disebabkan oleh parasit, pemberian anti parasit seperti albendazole dapat dilakukan. 

 

Selain itu, perawatan suportif juga dapat diberikan untuk membantu mengontrol tekanan intrakranial, manajemen kejang hingga pemberian nutrisi dan cairan agar pasien tidak mengalami dehidrasi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi lainnya. 

 

Pencegahan

 

Sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan gizi seimbang untuk dapat membantu menjaga daya tahan tubuh terjaga dengan baik. Selain itu, rutin berolahraga dan menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan juga memiliki peranan yang sangat penting. 

 

Jika memiliki riwayat penyakit kronis, sangat penting untuk dapat melakukan kontrol secara rutin agar kondisi tubuh tetap stabil. Pemberian vaksinasi sesuai usia dan yang dianjurkan oleh dokter sangatlah penting sehingga tubuh bisa memiliki antibodi spesifik untuk melawan berbagai infeksi. 

 

Vaksin meningokokus dapat membantu melawan Neisseria meningitidis,vaksin pneumokokus dapat membantu melawan infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, vaksin HiB dapat membantu melawan Haemophilus influenzae dan vaksin BCG dapat membantu mencegah meningitis yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis. 

 

Dengan vaksinasi dapat membantu mencegah terjadinya infeksi yang dapat menyebabkan meningitis. Meskipun terinfeksi, biasanya gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak menerima vaksinasi. 

 

Artikel Terkait :

 

 

 

 

 

 

Komplikasi

 

Komplikasi dari meningitis juga dapat sangat bervariasi. Meningitis dapat menyebabkan penurunan hingga kehilangan fungsi pendengaran, kerusakan otak, kejang, hidrosefalus hingga stroke jika disertai dengan peradangan pembuluh darah atau vaskulitis pada otak yang memicu adanya sumbatan maupun pecah. 

 

Kondisi meningitis yang disebabkan oleh infeksi juga dapat memicu terjadinya infeksi sekunder seperti abses otak hingga infeksi tulang atau osteomielitis. Infeksi juga dapat berujung pada syok septik hingga kematian jika tidak segera ditangani. 

 

Kapan harus ke dokter?

 

Jika Anda memiliki faktor risiko disertai dengan gejala khas meningitis sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis saraf untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan dapat memperoleh penanganan segera sebelum terjadi komplikasi. 

Summary

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat memiliki selaput pelindung yang disebut dengan meninges. Ketika lapisan ini mengalami peradangan maka dapat disebut dengan meningitis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk karena adanya infeksi. 

Latest Health Packages

gradient_contact-mobile<p>Take the First Step&nbsp;</p><p>Toward <strong>Better Health</strong></p><p>Take the First Step&nbsp;</p><p>Toward <strong>Better Health</strong></p>

Take the First Step 

Toward Better Health

Your health is our priority. Whether you need a consultation, treatment, or specialized care, our experienced doctors and advanced facilities are here to support you every step of the way.