Anak memiliki imunitas tubuh yang belum optimal karena masih dalam masa perkembangan. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah infeksi pada anak adalah dengan imunisasi.
Sesuai dengan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak sangat disarankan untuk diberikan vaksin sesuai dengan jadwal yang telah dianjurkan. Sangat penting untuk dapat memberikan vaksinasi yang lengkap sesuai jadwal agar perlindungan pada anak dapat berlangsung secara optimal.
Apa yang dimaksud dengan vaksin?
Vaksin adalah suatu zat yang digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar membentuk imunitas terhadap penyakit tertentu. Vaksin dibentuk dari bagian virus atau bakteri yang dilemahkan, dimatikan atau menggunakan zat lain yang memiliki karakteristik serupa.
Dengan pemberian vaksin dengan metode dan jadwal yang sesuai anjuran, diharapkan dapat terbentuk imunitas tubuh sehingga jika suatu saat terkena infeksi dari mikroorganisme tersebut, tubuh sudah memiliki “bekal” berupa antibodi yang siap untuk melawannya.
Perbedaan vaksinasi dan imunisasi
Kedua istilah ini seringkali digunakan bersamaan. Vaksinasi adalah tindakan pemberian vaksin kepada seseorang. Pemberian vaksinasi dapat menggunakan jarum suntik dan per oral jika sediannya berupa cairan.
Sedangkan imunisasi adalah proses yang terjadi setelah vaksinasi. Setelahnya akan terbentuk antibodi dalam tubuh untuk melawan zat yang diberikan melalui proses vaksinasi.
Pentingnya imunisasi untuk anak
Imunisasi adalah upaya yang sangat penting untuk dapat membantu mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Dengan pemberian vaksinasi, tubuh menjadi memiliki antibodi spesifik yang berperan dalam melawan berbagai patogen yang dapat masuk dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.
Melindungi dari penyakit berbahaya
Jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terdiri dari berbagai jenis vaksin yang dapat membantu melawan berbagai penyakit berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti polio, difteri, pertusis, hepatitis B, tuberkulosis dan lainnya.
Menurunkan risiko kematian
Imunisasi bertujuan agar tubuh memiliki antibodi spesifik untuk dapat melawan berbagai patogen penyebab penyakit. Dengan vaksinasi ini dapat mencegah penyakit. Sekalipun terinfeksi, gejala yang ditimbulkan akan relatif lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
Dengan kata lain, risiko seseorang mengalami komplikasi ketika sedang terinfeksi akan lebih kecil, termasuk dalam risiko kematian yang disebabkan oleh infeksi berbagai patogen berbahaya.
Mencegah wabah
Jenis penyakit yang dicegah melalui imunisasi adalah jenis penyakit menular. Jika upaya imunisasi sudah merata, maka risiko untuk terinfeksi dan menularkan ke orang dan lingkungan sekitar akan jauh lebih rendah.
Dengan imunisasi yang merata dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok yang melindungi juga mereka yang tidak bisa mendapatkan vaksin karena kondisi medis tertentu.
Artikel Terkait :
Menghindari beban finansial
Ketika seseorang mengalami sakit, terlebih jika gejalanya tergolong berat, maka proses perawatan dan terapi lainnya akan membutuhkan biaya yang begitu besar. Dengan upaya pencegahan seperti imunisasi dapat meminimalisir kebutuhan biaya untuk perawatan penyakit tersebut. Hal ini juga yang mendasari perkataan, “lebih baik dicegah daripada diobati”.
Mendukung tumbuh kembang anak
Imunitas tubuh anak masih belum optimal karena masih dalam proses perkembangan sehingga lebih berisiko mengalami infeksi. Selain imunitas tubuh, anak juga sedang dalam proses tumbuh kembang secara keseluruhan. Ketika anak mengalami infeksi, maka dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
Ketika anak sering mengalami sakit, maka energi yang dibutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan akan difokuskan untuk dapat melawan infeksi. Hal ini dapat memicu terjadinya gangguan gizi hingga keterlambatan perkembangan dan gangguan kognitif.