Kanker merupakan penyakit yang dianggap mengerikan karena prognosisnya yang tidak baik. Kanker dapat terjadi di berbagai area tubuh, termasuk pada kulit. Apa saja penyebab dan ciri-cirinya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal secara tidak terkendali dan dapat menyebar ke berbagai bagian lain dari tubuh. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya perubahan pada DNA sel. Berawal dari pertumbuhan abnormal, sel kanker dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya dan menyebar ke organ lain yang disebut juga dengan metastasis.
Kanker kulit
Sel kanker dapat ditemukan di berbagai jaringan tubuh, termasuk pada kulit hingga terbentuk kanker kulit. Seperti kondisi kanker lainnya, kanker kulit juga berawal dari mutasi DNA sel yang menyebabkan sel berkembang secara tidak terkendali dan menimbulkan kerusakan hingga dapat mengalami metastasis. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Jenis kanker kulit
Jenis kanker kulit ada beberapa tipe, yaitu karsinoma sel basal (BCC), karsinoma sel skuamosa (SCC) dan melanoma. BCC merupakan jenis kanker kulit yang sering ditemukan, pertumbuhannya relatif lambat dan jarang menyebar ke organ lain atau metastasis. Lesi kulit BCC biasanya berupa benjolan berwarna merah muda atau terdapat luka yang sulit sembuh.
SCC merupakan jenis kanker kulit yang lebih agresif jika dibandingkan dengan BCC. Perjalanan penyakit SCC biasanya lebih cepat. Namun jika terdeteksi dini, efektivitas terapi dapat tetap tinggi. Lesi kulit yang dapat ditemukan berupa pertumbuhan seperti kutil, luka terbuka maupun bercak merah bersisik.
Jenis kanker lainnya adalah melanoma. Jenis kanker kulit ini dianggap lebih berbahaya karena risiko mengalami metastasisnya lebih tinggi. Lesi awal dapat berupa seperti tahi lalat yang berubah warna, bentuk maupun ukuran.
Gejala awal kanker kulit yang dapat diwaspadai adalah luka yang sulit sembuh, tahi lalat yang berubah warna, ukuran maupun bentuk, kulit bersisik, gatal dan berdarah, hingga benjolan yang mengkilap kemerahan maupun memiliki bentuk tidak beraturan.
Risiko kanker kulit dianggap lebih tinggi jika memiliki riwayat paparan sinar UV yang cukup tinggi, paparan zat berbahaya seperti arsenik, riwayat keluarga dengan kanker kulit, sistem imunitas tubuh yang lemah dan kulit yang berwarna cerah.
Oleh karena itu, sangat penting untk dapat menggunakan tabir surya secara rutin untuk dapat melindungi diri dari paparan sinar UV. Sebaiknya menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan menggunakan pakaian pelindung.
Stadium kanker kulit
Stadium kanker kulit dapat berbeda sesuai dengan jenisnya. Pada kanker kulit BCC dan SCC menggunakan sistem TNM (tumor, node, metastasis).
Stadium 0 (karsinoma in situ)
Pada fase ini kanker masih terbatas di lapisan atas kulit dan dapat ditangani dengan operasi kecil atau terapi topikal.
Stadium 1
Tumor memiliki ukuran kurang dari 2 cm.
Stadium 2
Tumor memiliki ukuran lebih dari 2 cm namun tidak lebih dari 4 cm.
Stadium 3
Tumor berukuran lebih dari 4 cm atau telah tmelibatkan jaringan lebih dalam seperti oto atau tulang. Selain itu, dapat ditemukan penyebaran ke satu kelenjar getah bening.
Stadium 4
Pada fase ini kanker telah menyebar ke organ lain atau mengalami metastasis.
Sedangkan jenis kanker kulit melanoma memiliki penilaian stadium yang sedikit berbeda dengan jenis lainnya dan berfokus pada kedalaman tumor dan penyebarannya.
Stadium 0 (karsinoma in situ)
Pada fase ini tumor berada di lapisan kulit paling luar yaitu epidermis.
Stadium 1
Pada stadium 1A tumor kurang dari 1 mm tanpa luka terbuka sedangkan 1B tumor berukuran 1-2 mm atau kurang dari 1 mm tapi disertai dengan luka terbuka.
Stadium 2
Tumor lebih tebal bisa mencapai 4 mm dan bisa ditemukan tanda agresif.
Stadium 3
Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening namun belum mencapai organ lain.
Stadium 4
Kanker telah mengalami metastasis ke organ lain.
Artikel Terkait :
Jika Anda memiliki tanda dan gejala ke arah kanker kulit, terlebih memiliki faktor risiko tertentu, sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter agar dapat dilakukan evaluasi dan memperoleh terapi yang tepat.