Malaria : Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Ke Dokter

Sep 13, 2025 · 7 Menit Membaca

Ditulis oleh: Dr. Valda Garcia

Bagikan
-

Terdapat begitu banyak penyakit menular, salah satunya adalah malaria. Gejala penyakit ini bisa sangat bervariasi, dari yang bersifat ringan hingga sangat berat dan menimbulkan komplikasi. Mari kita bahas lebih lanjut. 

 

Penyakit menular bisa disebabkan oleh berbagai patogen, seperti virus, bakteri, jamur hingga parasit. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak virus dan bakteri, namun penyakit yang disebabkan oleh parasit bisa bersifat berbahaya, salah satunya adalah malaria. 

 

Pengertian

 

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit, yaitu Plasmodium. Proses penularannya tidak langsung dari parasit tersebut, namun melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.  

 

Terdapat beberapa jenis Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Setiap jenisnya memiliki karakteristik berupa tanda dan gejala khas yang ditimbulkan atau dikeluhkan oleh orang yang terinfeksi. 

 

Penyebab 

 

Berikut adalah jenis Plasmodium yang dapat menyebabkan malaria: 

  • Plasmodium falciparum 

Plasmodium tipe ini merupakan jenis yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan gejala malaria berat dan dapat mengancam nyawa. Jenis ini umum ditemukan di Afrika Sub-Sahara. 

 

  • Plasmodium vivax 

Gejala yang ditimbulkan oleh parasit ini relatif lebih ringan dibandingkan dengan jenis Plasmodium lainnya. Meskipun seperti itu, namun infeksi parasit ini dapat berulang karena parasit ini dapat “tidur” selama beberapa bulan dan kemudian aktif kembali ketika imunitas menurun. Parasit ini sering ditemukan di Asia dan Amerika Latin. 

 

  • Plasmodium ovale 

Parasit ini mirip dengan Plasmodium vivax, dimana dapat mengalami relaps. Namun parasit ini relatif lebih jarang ditemukan, umumnya di Afrika bagian barat dan beberapa area di wilayah Pasifik. 

 

  • Plasmodium malariae 

Gejala yang ditimbulkan oleh parasit ini cenderung bersifat ringan, namun dapat berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang atau bersifat kronis jika tidak diterapi dengan baik. Namun infeksi ini tidak menyebabkan relaps.  

 

  • Plasmodium knowlesi 

Infeksi parasit ini dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan infeksi berat. Parasit ini dapat ditemukan di wilayah Asia Tenggara. 

 

Gejala 

 

Tanda dan gejala malaria bisa sangat bervariasi antara satu orang dengan yang lain karena sangat dipengaruhi oleh tipe dan derajat keparahannya. Namun ada beberapa gejala umum yang dapat ditemui hampir di seluruh kondisi malaria. 

 

Gejala malaria dapat muncul sekitar 10-15 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala umum malaria yang dapat ditemukan berupa demam tinggi, menggigil, berkeringat banyak, skait kepala, mual, muntah, nyeri otot dan mudah lelah.  

 

Jika kondisi malaria tidak ditangani dengan baik, malaria dapat menimbulkan komplikasi hingga dapat menyebabkan kerusakan organ, penurunan kesadaran hingga kematian.  

 

Faktor Risiko 

 

Terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami malaria. Malaria merupakan penyakit menular. Oleh karena itu, imunitas tubuh dan paparan penyebab infeksi merupakan salah satu faktor utama.  

 

Ketika seseorang memiliki imunitas tubuh yang tidak optimal, seperti pada anak dimana imunitas tubuh belum terbentuk sempurna, maka risiko mengalami infeksi akan lebih tinggi. 

 

Di sisi lain, pada usia lanjut imunitas tubuh akan relatif menurun. Hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengalami infeksi, termasuk malaria. Selain itu, jika ada riwayat penyakit tertentu yang mempengaruhi imunitas tubuh seperti penderita HIV/AIDS maupun penyakit kronis, juga dapat meningkatkan risiko infeksi. 

 

Faktor lain adalah paparan terhadap penyebab infeksi, yaitu gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Pada orang yang tinggal di daerah endemis seperti Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan dan Tenggara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, risiko mengalami malaria akan lebih tinggi.  

 

Tidak hanya orang yang tinggal di area endemis, namun orang yang bepergian ke daerah tersebut juga akan berisiko lebih tinggi jika tidak melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk obat profilaksis. 

 

Selain itu, jika kondisi kebersihan lingkungan tidak terjaga dengan baik, seperti tinggal di area yang banyak genangan air atau tidak ada pengendalian nyamuk, maka risiko mengalami infeksi malaria akan lebih tinggi. 

 

Penggunaan perlindungan nyamuk seperti kelambu, baju panjang maupun obat anti nyamuk sangatlah penting. Jika tidak digunakan maka risiko mengalami gigitan nyamuk yang terinfeksi Plasmodium akan lebih tinggi. 

 

Diagnosis 

 

Anamnesis 

 

Pada tahap awal, dokter akan melakukan wawancara medis dengan menanyakan gejala atau keluhan yang dialami oleh pasien. Perlu diketahui lebih dalam terkait tanda dan gejala yang dialami serta durasinya. Selain itu, sangat penting untuk dapat mengetahui berbagai faktor risiko yang dimiliki, termasuk riwayat penyakit hingga riwayat bepergian ke area endemis. 

 

Gejala umum yang seringkali ditemukan pada orang dengan infeksi malaria adalah demam tinggi, menggigil, berkeringat banyak, skait kepala, mual, muntah, nyeri otot dan mudah lelah.  

 

Pemeriksaan Fisik 

 

Pada pemeriksaan fisik awal, harus dilakukan penilaian tanda-tanda vital, dari tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan dan saturasi oksigen. Ketika seseorang sedang mengalami infeksi, suhu tubuh dapat ditemukan meningkat. 

 

Pada kondisi malaria berat juga dapat ditemukan penurunan tekanan darah disertai dengan tanda dehidrasi yang disebabkan oleh gejala mual, muntah, diare dan disertai dengan kurangnya asupan makanan dan minuman. 

 

Pada pemeriksaan fisik secara keseluruhan dapat ditemukan pucat karena anemia. Karena terdapat penghancuran sel darah merah karena terinfeksi, maka dapat menyebabkan pembesaran limpa atau splenomegali. Pada infeksi berat juga dapat disertai dengan pembesaran hati atau hepatomegali. 

 

Pada kondisi malaria berat juga dapat disertai dengan konjungtiva ikterik, dimana bagian putih mata mengalami perubahan warna menjadi kekuningan. Hal ini juga disebabkan oleh pecahnya sel darah merah. 

 

Pemeriksaan Penunjang 

 

Pemeriksaan laboratorium darah lengkap dapat dilakukan. Dari hasil pemeriksaan dapat ditemukan anemia, trombositopenia hingga peningkatan laju endap darah. Jika ditemukan anemia hemolitik dapat disertai dengan peningkatan bilirubin. 

 

Pemeriksaan darah tepi atau blood smear merupakan standar pemeriksaan yang dilakukan untuk dapat menegakkan diagnosis malaria. Sediaan apus tebal atau thick smear dilakukan untuk menemukan adanya parasit. Sediaan apus tipis atau thin smear dilakukan untuk menemukan jenis Plasmodium.  

 

Namun ada beberapa pemeriksaan penunjang lain yang juga dapat dilakukan untuk dapat membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding lain. 

 

Pemeriksaan antigen seperti rapid diagnostic test dapat dilakukan jika fasilitas kesehatan kurang memadai. Pemeriksaan polymerase chain reaction dapat dilakukan untuk mendeteksi DNA Plasmodium. Pemeriksaan serologi dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap Plasmodium. 

 

Terapi 

 

Terapi malaria sangat dipengaruhi jenis dan derajat keparahannya. Pada kondisi malaria tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dapat diberikan artemisin based combination therapy. Sedangkan untuk infeksi Plasmodium vivax, ovale, malariae dapat diberikan chloroquine atau primaquine. 

 

Pada kondisi malaria berat, yang kebanyakan disebabkan oleh Plasmodium falciparum dapat sampai membutuhkan rawat inap dan diberikan obat melalui intravena seperti artesunate atau quinine. 

 

Pada anak, pemberian terapi harus disesuaikan dengan berat badan. Sedangkan untuk ibu hamil, pengobatannya harus lebih berhati-hati agar tidak membahayakan janin maupun ibu. Pada trimester pertama biasanya akan diberikan quinine dan clindamycine, sedangkan pada trimester berikutnya dapat diberikan ACT. 

 

Artikel Terkait :

 

 

Pencegahan 

 

Sangat penting untuk dapat menerapkan pola hidup sehat untuk dapat terhindar dari berbagai penyakit, termasuk malaria. Sangat penting untuk menghindari paparan dari penyebab infeksi dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari area endemis. 

 

Bila paparan tidak dapat dihindari, penggunaan perlindungan diri dari gigitan nyamuk sangatlah penting. Selain itu, konsumsi obat profilaksis sangat disarankan jika harus bepergian ke daerah endemis. Sangat disarankan untuk dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter sebelum bepergian ke area tersebut. 

 

Komplikasi 

 

Komplikasi yang disebabkan oleh malaria dapat bervariasi, namun biasanya disebabkan oleh malaria falciparum. Komplikasi yang dapat ditimbulkan berupa anemia berat, gagal ginjal akut, edema paru, gangguan hati, malaria serebral, hipotensi, syok hingga kematian. 

 

Kapan Harus ke Dokter? 

 

Jika Anda mengalami gejala khas malaria, khususnya memiliki faktor risiko tertentu atau ada rencana bepergian ke daerah endemis, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut dan pemberian terapi profilaksis bila diperlukan. 

Ringkasan

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit, yaitu Plasmodium. Proses penularannya tidak langsung dari parasit tersebut, namun melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.  

Paket Kesehatan Terbaru

gradient_contact-mobile<p>Ambil langkah pertama untuk kesehatan yang lebih baik</p><p>Ambil langkah pertama untuk kesehatan yang lebih baik</p>

Ambil langkah pertama untuk kesehatan yang lebih baik

Kesehatan Anda adalah prioritas kami. Disaat Anda butuh konsultasi, pengobatan atau perawatan khusus, dokter berpengalaman kami dan fasilitas yang maju siap mendukung Anda.