Proses persiapan dinding rahim
Dinding rahim memiliki beberapa fase yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Kondisi ini berkaitan juga dengan keseimbangan hormon wanita di setiap fasenya.Fase menstruasi
Pada tahapan ini, dinding rahim mengalami peluruhan kemudian akan keluar melalui proses menstruasi.Fase proliferatif
Pada fase ini, dinding rahim mulai mengalami proses pertumbuhan kembali lapisan endometrium yang sebelumnya luruh pada saat menstruasi. Kondisi ini dipengaruhi oleh hormon esterogen yang mengalami peningkatan. Dalam proses ini, dinding rahim akan mulai mengalami penebalan dan mempersiapkan untuk implantasi hasil pembuahan.Fase sekretori
Pada tahapan ini, setelah mengalami ovulasi, maka hormon progesteron akan mengalami peningkatan. Kondisi ini memicu terjadinya penebalan dinding rahim dan memperkaya dengan pembuluh darah yang berperan sebagai penyalur nutrisi ketika terjadi kehamilan. Pada fase ini, dinding rahim sudah semakin siap untuk menjadi tempat implantasi hasil pembuahan.Persiapan untuk implantasi
Pada fase ini, dinding rahim sudah siap untuk menjadi tempat pertumbuhan dan perkembangan awal zigot hingga embrio dan janin sebagai hasil dari proses pembuahan. Jika tidak terjadi proses pembuahan, maka siklus akan kembali ke awal dimana akan terjadi proses luruhnya dinding rahim yang keluar melalui menstruasi.Program kehamilan
Jika ingin melakukan program kehamilan, dapat dilakukan dengan mempersiapkan kesehatan fisik bersama pasangan. Sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan menjaga konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rutin berolahraga. Dapat juga konsumsi asam folat 3 bulan sebelum program kehamilan untuk dapat mempersiapkan proses kehamilan agar terhindar dari berbagai kemungkinan komplikasi pada kehamilan yang kurang asam folat. Salah satunya yang dapat berdampak adalah pembentukan organ pada janin. Selain itu, penting untuk memastikan sistem reproduksi pria maupun wanita dalam kondisi baik dan subur. Untuk dapat menilai dan memastikannya dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Untuk dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan program kehamilan adalah dengan berhubungan seksual di masa subur. Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, masa subur biasanya 14 hari sebelum siklus menstruasi selanjutnya. Hubungan seksual dapat dilakukan pada masa subur tersebut.Proses terjadinya kehamilan
Suatu kehamilan dapat terjadi jika sel telur dari wanita bisa bertemu dengan sel sperma dari pria. Sel telur Wanita setiap bulannya akan melewati satu siklus menstruasi. Salah satu tahapan yang dilalui adalah ovulasi, dimana terjadi proses keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur yang merupakan sistem reproduksi wanita. Setiap bulan, ovarium akan melepaskan satu sel telur matang ke tuba falopi. Jumlah sel telur akan semakin sedikit seiring bertambahnya usia. Hal ini yang menyebabkan seorang wanita bisa mengalami menopause atau tidak mengalami menstruasi karena sudah tidak ada sel telur yang dikeluarkan. Sel sperma Dari sistem reproduksi pria akan menghasilkan sperma yang berperan untuk proses pembuahan. Berbeda dengan sel telur yang jumlahnya akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia, produksi sel sperma tidak dipengaruhi oleh usia.Proses pembuahan
Ketika sel sperma bertemu dengan sel telur maka dapat berlangsung proses pembuahan. Proses ini biasanya terjadi pada tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim. Setelah terjadi proses pembuahan maka akan terbentuk zigot. Implantasi pada dinding rahim Setelah membentuk zigot, hasil pembuahan akan berjalan ke arah rahim dan menempel pada dinding rahum. Namun pada proses yang tidak berjalan dengan baik, zigot bisa tetap berada di area tuba falopi hingga bertumbuh pada area tersebut. Tuba falopi bersifat kaku atau rigid. Sehingga ketika terjadi pertambahan ukuran dari hasil pembuahan, maka dengan menekan dinding tuba hingga bisa menimbulkan nyeri yang sangat hebat. Kondisi ini disebut dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET), dimana terjadinya proses kehamilan di luar rahim. Biasanya pada kondisi ini kehamilan harus diterminasi karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pada proses penempelan hasil pembuahan ke dinding rahim bagian dalam atau endometrium, maka akan terjadi penetrasi dan pembentukan plasenta. Sirkulasi pada plasenta sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio sebagai penyalur nutrisi. Proses implantasi terjadi sekitar 6-10 hari pasca pembuahan.Perkembangan kehamilan
Setelah sel telur bertemu dengan sel sperma dan mengalami pembuahan maka akan membentuk zigot. Kemudian zigot akan melewati proses implantasi pada dinding endometrium rahim dan berkembang menjadi embrio. Proses embrio biasanya berlangsung pada usia kehamilan 2-8 minggu. Embrio kemudian akan berkembang menjadi janin pada usia kehamilan 9 minggu. Pada fase ini biasanya sudah terbentuk organ dan jaringan yang lebih kompleks hingga akhirnya akan melalui proses kelahiran.Tanda kehamilan
Terdapat beberapa tanda yang dapat mendeteksi kehamilan, seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah di pagi hari, payudara menjadi lebih sensitif, mudah lelah, perubahan mood, hingga perubahan frekuensi buang air kecil. Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan secara mandiri adalah melakukan tes kehamilan. Pregnancy test biasanya disarankan setelah mengalami terlambat menstruasi sekitar 2 minggu. Tes ini mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin. Selain pemeriksaan tes kehamilan, sangat penting untuk dapat melakukan pemeriksaan USG atau ultrasonografi yang dapat membantu memastikan kehamilan dan lokasinya. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada usia kehamilan 6-8 minggu.Trimester kehamilan
Proses kehamilan berlangsung sekitar 38-40 minggu. Kehamilan dapat dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester pertama, kedua dan ketiga. Trimester pertama Trimester pertama saat usia kehamilan 0-13 minggu. Pada masa ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembentukan zigot hingga implantasi pada dinding rahim dapat berjalan dengan baik. Proses pembentukan kantung amnion dan plasenta sudah dimulai. Selain itu, organ utama sudah mengalami proses pembentukan. Organ yang sudah mulai terbentuk adalah otak, jantung dan tulang belakang. Pada trimester pertama juga terjadi perkembangan embrio menjadi janin. Pada fase ini biasanya detak jantung janin sudah dapat dideteksi. Pada masa ini, biasanya ibu hamil sering mengalami keluhan mual muntah. Penting untuk dilakukan pemeriksaan USG untuk konfirmasi kehamilan, lokasi kehamilan, hingga menentukan usia kehamilan. Trimester kedua Trimester kedua berlangsung pada usia kehamilan 14-26 minggu. Pada masa ini janin sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu, pada trimester ini biasanya janin akan lebih aktif dan gerakannya lebih sering dirasakan oleh ibu. Pada pemeriksaan USG, gerakan janin juga sudah dapat dideteksi dan bentuk wajah sudah mulai terlihat jelas. Selain itu, pendengaran janin juga sudah mulai berkembang. Pada fase ini, biasanya keluhan mual muntah cenderung menurun. Namun biasanya mulai muncul keluhan mudah lelah, nyeri punggung, stretch marks karena ukuran janin yang semakin besar. Selain itu, dapat juga ditemukan varises pada ibu hamil karena adanya penekanan pada pembuluh darah balik atau vena karena ukuran janin yang membesar. Trimester ketiga Trimester ketiga berlangsung pada usia kehamilan 27-40 minggu. Janin terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seiring dengan perjalanan waktu dan menjelang proses kelahiran, janin akan berubah posisi sehingga kepala akan berada di bagian bawah. Pada fase ini juga berlangsung proses pematangan organ janin. Selain itu, dikarenakan ukurannya yang semakin besar, biasanya ibu akan mengeluhkan nyeri pinggang semakin berat, kaki bengkak, sering buang air kecil, mudah mengalami sesak karena penekanan dan ukuran janin yang membesar.Antenatal care
Perawatan prenatal atau antenatal care merupakan rangkaian pemeriksaan kehamilan. Antenatal care memiliki peranan sangat penting untuk dapat dilakukan selama kehamilan untuk dapat memantau kondisi kehamilan dan tumbuh kembang janin. Kunjungan pertama Pada awal kehamilan, penting untuk melakukan pemeriksaan atau perawatan antenatal. Pada tahap ini dilakukan wawancara medis atau anamnesis dan pemeriksaan fisik. Akan dilakukan pendataan riwayat medis ibu hamil, termasuk riwayat penyakit dan obat rutin yang dikonsumsi, riwayat kehamilan sebelumnya dan penyakit penyerta. Pada kunjungan pertama juga akan dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kehamilan, lokasi dan usia kehamilan. Dilakukan juga pemeriksaan darah untuk memeriksa golongan darah, rhesus dan hemoglobin. Hal ini penting untuk persiapan saat melahirkan jika dibutuhkan cadangan darah sudah ada data yang sesuai. Penting juga untuk dilakukan skrining infeksi seperti HIV, hepatitis B, sifilis dan lainnya. Hal ini berkaitan dengan proses persalinan yang akan dipilih agar aman untuk janin, ibu hamil dan tenaga medis. Ibu hamil juga akan diberikan konseling yang berkaitan dengan nutrisi dan gaya hidup yang dibutuhkan selama kehamilan. Biasanya ibu hamil akan disarankan untuk konsumsi asam folat yang penting untuk pembentukan organ dan suplemen zat besi untuk mencegah terjadinya anemia. Kunjungan rutin Di luar kunjungan awal, sangat disarankan untuk melakukan antenatal care setiap trimester.- Trimester pertama (0-13 minggu)
- Trimester kedua (14-26 minggu)
- Trimester ketiga (27-40 minggu)