Pneumonia infeksi bakteri
Kasus pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumonia dapat menimbulkan gejala berupa infeksi berat hingga kematian. Namun kondisi ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk pemberian vaksinasi yang lengkap sehingga sekalipun terkena infeksi maka gejala yang ditimbulkan akan relatif lebih ringan. Namun di sisi lain, tingkat imunisasi PCV untuk kasus ini pada anak-anak tergolong rendah. Pada data tahun 2015, terdapat data bahwa setiap menitnya, 2 anak Indonesia di bawah usia lima tahun meninggal karena Pneumonia. Hal ini dapat terjadi karena imunitas anak belum optimal dan lebih rentan terkena infeksi. Pada tahun 2022, imunisasi PCV menjadi Program Imunisasi Nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Upaya ini sangat membantu menekan angka pneumonia pada anak, khususnya yang disebabkan oleh infeksi pneumokokus.Gejala pneumonia
Gejala yang dapat muncul pada kasus pneumonia bisa sangat bervariasi, namun yang sering ditemukan adalah batuk, demam, menggigil, peningkatan laju pernapasan, sulit bernapas dan terdapat tarikan dinding dada saat bernapas. Namun jika sudah dalam kondisi yang berat dapat menyebabkan hipotermia, penurunan kesadaran, kejang hingga kematian.Pencegahan pneumonia
Sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan menjaga pola makan dengan gizi seimbang. Selain itu, perhatikan kebersihan rumah, termasuk aliran udara. Rutin mencuci tangan dapat membantu menurunkan risiko penularan penyakit dan risiko infeksi. Vaksinasi memiliki peranan penting untuk mencegah pneumonia dan menurunkan risiko dengan gejala berat. Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksin PCV dapat diberikan pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Setelah itu, dapat diberikan booster pada usia 12-15 bulan. Sebaiknya pemberian vaksin dapat disesuaikan dengan jadwal tersebut. Namun pada beberapa kondisi, pemberian vaksin dapat diberikan dengan jadwal sebagai berikut.- Belum pernah diberikan pada usia 7-12 bulan : Vaksin PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dengan booster setelah umur 12 bulan, dengan jarak minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya.
- Belum pernah diberikan pada usia 1-2 tahun : Vaksin PCV diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan.
- Belum pernah diberikan pada usia 2-5 tahun : Vaksin PCV diberikan 1 kali.
- Belum pernah diberikan pada usia lebih dari 5 tahun dan berisiko tinggi : Vaksin PCV dapat diberikan 1 kali.
- Penyakit kronik seperti penyakit jantung bawaan, penyakit paru kronik, diabetes melitus, penyakit hati kronik, pemasangan cochlear implant, kebocoran cairan serebrospinal.
- Asplenia anatomis atau fungsional.
- Imunokompromais seperti pada infeksi HIV, keganasa, transplantasi, imunodefisiensi.