Ultrasonografi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang cukup sering dilakukan untuk dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit maupun upaya skrining. Apa saja perbedaan fungsi setiap jenis USG? Mari kita bahas lebih lanjut.
Untuk dapat membantu menegakkan diagnosis, pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan imagingseringkali dilakukan. Terdapat begitu banyak jenis pemeriksaan imaging, namun salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan adalah ultrasonografi.
Apa itu ultrasonografi?
Ultrasonografi (USG) merupakan prosedur pemeriksaan imaging yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh. USG dapat dilakukan di berbagai bagian tubuh dan membantu menegakkan diagnosis di bidang obstetri, ginekologi hingga kardiologi. Tidak hanya untuk tujuan diagnosis, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan sebagai skrining.
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan persiapan khusus seperti berpuasa, harus dalam kondisi kandung kemih penuh maupun tanpa persiapan khusus. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasien dan organ yang ingin diperiksa.
Jenis pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan, spesialis radiologi maupun tenaga medis yang sudah terlatih. Secara umum, pemeriksaan USG terbagi menjadi eksternal (transabdominal), internal (transvaginal atau transrektal) dan doppler.
Pada pemeriksaan USG eksternal atau transabdominal dilakukan dengan posisi pasien berbaring. Dokter yang melakukan pemeriksaan akan mengoleskan gel pada bagian tubuh yang akan diperiksa dan menggunakan transduser. Gelombang suara akan dipantulkan oleh organ dalam tubuh dan ditangkap kembali oleh transduser dan diubah menjadi gambar.
Pada pemeriksaan USG internal dapat dilakukan secara transvaginal atau transrektal. Dengan pemeriksaan ini, hasilnya akan lebih detail, khususnya jika tujuan pemeriksaan adalah organ reproduksi.
Pemeriksaan USG transvaginal, transduser akan dimasukkan ke dalam vagina, digunakan untuk memeriksa rahim dan ovarium. Sedangkan USG transrektal, transduser dimasukkan ke dalam rektum, dilakukan untuk memeriksa prostat pada pria.
Sedangkan pemeriksaan USG doppler dilakukan untuk menilai aliran darah di pembuluh darah dan jantung. Prosedur pemeriksaan kurang lebih serupa dengan USG eksternal namun dengan tujuan khusus terkait pembuluh darah untuk mendeteksi adanya sumbatan pada arteri maupun vena.
Perbedaan dimensi dalam pemeriksaan USG
USG 2D atau dua dimensi merupakan jenis pemeriksaan USG yang umum di dunia medis. Gambar yang dihasilkan bersifat datar dan dalam bentuk irisan. Sedangkan USG 3D atau tiga dimensi lebih detail dan realistis. Dengan pemeriksaan ini dapat memperoleh detail panjang, lebar dan kedalaman dari bagian yang diperiksa.
Pemeriksaan USG 4D atau empat dimensi menghasilkan gambar 3D yang dapat bergerak sehingga menghasilkan gambaran seperti video. Sesuai dengan keunggulan teknologinya pemeriksaan ini biasanya membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pemeriksaan USG 2D ataupun 3D.
Artikel Terkait :
USG kehamilan dapat dilakukan dengan metode USG 2D, 3D maupun 4D dipengaruhi oleh kebutuhan. Sedangkan pemeriksaan USG doppler biasanya hanya tersedia dalam bentuk USG 2D atau 3D.
Secara umum, pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan yang bersifat non-invasif sehingga tidak menimbulkan rasa tidak nyaman ataupun nyeri. Pemeriksaan USG juga menggunakan metode gelombang suara sehingga bersifat aman untuk ibu hamil dan tidak menimbulkan efek samping pada kehamilan.
Untuk dapat menentukan jenis USG yang tepat sangat dipengaruhi oleh bagian apa yang ingin diperiksa dan tujuan dari pemeriksaan. Pada kehamilan dan ingin melihat bentuk dan ekspresi janin secara jelas, pemeriksaan USG 4D dapat dilakukan. Hal ini dapat didiskusikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani.