Istilah trust issue belakangan ini menjadi cukup populer di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan adanya krisis kepercayaan dengan orang lain. Banyak hal yang bisa mendasari seseorang mengalami hal ini. Mari kita bahas lebih lanjut.
Trust issue terjadi ketika seseorang memiliki masalah kepercayaan atau sulit untuk percaya dengan orang lain. Kondisi ini bisa terjadi di berbagai lingkup sosial, tidak hanya di dalam lingkungan keluarga seperti terhadap pasangan, namun juga dapat terjadi di lingkungan pekerjaan.
Seseorang memiliki trust issue acapkali didasari oleh pengalaman di masa lalu yang menimbulkan rasa kecewa dan masih dirasakan hingga saat ini. Kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya pengalaman dikhianati maupun dibohongi sehingga sulit untuk memulai memberikan kepercayaan secara penuh kepada orang lain.
Trust issue
Dari sisi psikologi, trust issue bisa disebabkan oleh banyak hal yang menimbulkan trauma hingga saat ini. Trauma masa lalu bisa berupa berbagai bentuk pengalaman seperti pengkhianatan hingga pelecehan. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dengan anggota keluarga maupun teman atau sahabat.
Gangguan psikologis lain juga dapat mendasari seseorang mengalami trust issue. Riwayat gangguan kecemasan, gangguan kepribadian paranoid hingga post traumatic stress disorder dapat memicu seseorang mengalami trust issue. Oleh karena itu, sangat penting ketika mengalami gangguan psikologis untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional agar dapat ditangani dengan baik.
Selain itu, adanya riwayat pola asuh yang tidak stabil pada masa kecil juga dapat memicu anak tersebut mengalami trust issue ketika beranjak dewasa. Sangat penting untuk dapat membesarkan anak dengan lingkungan yang kondusif, salah satunya dengan tidak menunjukkan konflik rumah tangga di depan anak.
Adanya riwayat pengalaman gagal menjalani hubungan juga dapat menimbulkan trauma di dalam hati seseorang sehingga merasa begitu sulit untuk dapat memulai hubungan yang baru karena ada rasa takut untuk mengalami kegagalan yang sama.
Bagaimana dampaknya?
Seseorang yang memiliki trust issue biasanya akan sulit untuk membangun hubungan yang sehat karena adanya kecurigaan terus-menerus terhadap orang lain. Selain itu, rasa cemas berlebih tanpa sebab yang jelas juga seringkali dialami karena adanya trauma masa lalu.
Hal ini dapat menyebabkan orang dengan trust issue memiliki kesulitan unutk dapat bekerjasama dengan orang sekitarnya. Di dalam lingkungan pekerjaan, hal ini cukup mengganggu karena dapat menjadi penghalang untuk melakukan kerjasama tim yang baik.
Orang dengan trust issue memiliki kecenderungan juga akan lebih tertutup dan berusaha untuk mengontrol semuanya untuk dapat meminimalisir risiko mengalami kekecewaan di kemudian hari. Hal ini tidak hanya menimbulkan rasa lelah pada orang sekitar, namun juga pada diri sendiri.
Artikel Terkait :
Cara mengatasinya
Untuk dapat mengatasi kondisi trust issue, sangat penting untuk dapat mengetahui akar masalah penyebab utama kondisi ini. Bila diperlukan, konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional dapat dilakukan.
Terapi psikologis seperti terapi kognitif perilaku (CBT) dapat dilakukan untuk membantu mengubah pola pikir dan membangun secara perlahan kepercayaan kepada diri sendiri dan orang lain. Dengan langkah ini dapat mencoba untuk memberikan kesempatan kepada orang lain yang ingin berelasi dengan kita.
Jika rasa percaya sudah mulai muncul, secara perlahan dapat melakukan komunikasi yang lebih dalam terkait kondisi diri, termasuk terkait ketakutan dan rasa cemas yang dimiliki selama ini. Dengan upaya ini dapat membantu menumbuhkan rasa kepercayaan antara satu orang dengan yang lainnya.
.png)