Paru-paru basah merupakan salah satu istilah penyakit yang sering ditemukan di masyarakat. Kondisi ini dapat menggambarkan berbagai gejala yang dialami ketika mengalami masalah pada organ paru. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan kondisi ini? Mari kita bahas lebih lanjut.
Berdasarkan pemahaman di masyarakat, ketika seseorang mengalami keluhan berupa batuk dalam jangka waktu cukup panjang, disertai dengan demam, menggigil, lemas, keringat malam hari, penurunan nafsu makan, sesak napas hingga batuk disertai darah merupakan gejala orang dengan paru-paru basah.
Berdasarkan berbagai gejala yang digambarkan, hal ini bisa ditemukan pada berbagai kondisi gangguan pada organ paru, seperti pneumonia, bronkitis hingga pleuritis. Dengan kata lain, ketika seseorang mengeluhkan paru-paru basah sangat membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat mengetahui penyebab utama keluhan yang dialami sehingga dapat memperoleh penanganan yang tepat.
Paru-paru basah dalam istilah medis
Ketika seseorang menggambarkan gejala yang dialami ketika menyebutkan paru-paru basah, kondisi ini bisa saja disebabkan oleh infeksi pada jaringan paru atau pneumonia, peradangan pada bronkus atau bronkitis, hingga peradangan pada lapisan paru atau pleuritis.
Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada jaringan paru, khususnya alveolus yang memiliki penting untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida di organ paru. Infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur hingga parasit. Gejala yang ditimbulkan berupa demam, batuk, sesak apas, lemas hingga nyeri dada.
Bronkitis
Bronkitis merupakan kondisi peradangan pada bronkus yang merupakan saluran udara di paru. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kondisi non-infeksi maupun infeksi. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa demam, menggigil, sakit tenggorokan, batuk berdahak, sesak napas, hingga perubahan suara napas seperti disertai dengan wheezing atau mengi.
Pleuritis
Pleuritis merupakan kondisi peradangan pada lapisan paru. Ketika hal ini terjadi, rongga antara paru dengan lapisan paru yang seharusnya berisi udara dapat terisi oleh penumpukan cairan yang disebut juga dengan efusi pleura. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa demam, sesak napas hingga nyeri pada saat bernapas.
Paru-paru basah dan tuberkulosis
Berdasarkan gambaran di atas, kondisi paru-paru basah bisa disebabkan oleh salah satu hal ini, kombinasinya atau komplikasi antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh, kondisi infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan peradangan pada jaringan paru, namun dapat juga menimbulkan efusi pleura atau penumpukan cairan pada rongga antara paru dan pleura.
Gejala tuberkulosis atau TBC yang khas adalah adanya keluhan batuk kronis lebih dari 2 minggu, seringkali disertai dengan darah, demam pada malam hari disertai dengan keringat dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Artikel Terkait
Kapan harus ke dokter?
Jika memiliki tanda dan gejala khas gangguan pada sistem pernapasan, khususnya yang melibatkan organ paru, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Bila diperlukan, dapat dilakukan rujukan ke dokter spesialis paru agar dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh untuk dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit sehingga dapat memberikan terapi yang tepat dan sesuai.
Jika terdapat gangguan pernapasan disertai dengan demam, pada umumnya disebabkan oleh adanya infeksi dan bersifat menular. Untuk dapat mencegah penularan ke orang di sekitar, sebaiknya melakukan isolasi dan segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter, terlebih jika di sekitar terdapat anak kecil maupun orang yang berisiko tinggi tertular karena imunitas tubuh yang kurang baik.
.png)