Pleuroskopi : Prosedur dan manfaat tindakan

Sep 02, 2025 · 5 Menit Membaca

Ditulis oleh: Dr. Valda Garcia

Bagikan
pleuroskopi

Organ paru-paru memiliki fungsi vital bagi tubuh, khususnya yang berkaitan dengan sistem pernapasan. Paru-paru sendiri terdiri dari beberapa bagian, salah satunya adalah lapisan pelindung yang disebut dengan pleura. Ketika ada masalah pada area tersebut dapat dilakukan pemeriksaan berupa pleuroskopi. 

 

Paru-paru merupakan salah satu organ vital yang memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh, khususnya terkait dengan sistem pernapasan. Ketika ada gangguan pada organ paru, makaa dapat menimbulkan tanda dan gejala signifikan yang dapat mengganggu produktivitas seseorang. 

 

Organ paru-paru terdiri dari begitu banyak bagian dan salah satunya adalah lapisan pelindung paru yang disebut dengan pleura. Selaput tipis ini berperan untuk melapisi paru dan rongga dada bagian dalam. Pada area ini terdapat cairan fisiologis yang berperan sebagai pelumas untuk mempermudah gerakan paru-paru pada saat bernapas.  

 

Namun ketika ada kelainan atau abnormalitas bisa saja membentuk cairan berlebih pada area pleura dan berujung mengganggu fungsi pernapasan. Pada kondisi inilah peran pleuroskopi dibutuhkan, baik untuk membantu menegakkan diagnosis maupun terapi. 

 

Apa itu pleuroskopi? 

 

Pleuroskopi berasal dari penggabungan dua kata, yaitu pleura dan endoskopi. Pleura merupakan selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada. Area ini berupa rongga yang disertai dengan sedikit cairan yang berfungsi untuk membantu mempermudah gerakan paru-paru ketika bernapas. 

 

Sedangkan endoskopi merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk melihat bagan dalam organ tubuh menggunakan alat khusus yang berbentuk seperti selang kecil disertai dengan kamera pada bagian ujungnya yang disebut juga dengan endoskop. 

 

Endoskop yang digunakan secara khusus untuk memeriksa area pleura disebut dengan pleuroskop. Dengan kata lain, pleuroskopi merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa lebih dalam area pleura menggunakan alat yang disebut dengan pleuroskop. 

 

Tidak hanya digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk dapat membantu menegakkan diagnosis dengan menilai secara langsung penyebab utama keluhan yang dialami, pemeriksaan pleuroskopi dapat juga digunakan sebagai upaya terapi. 

 

Prosedur pleuroskopi

 

Tindakan pleuroskopi akan dilakukan oleh dokter spesialis paru. Sebelum melakukan tindakan ini, dokter akan menjelaskan secara detail terkait pleuroskopi, kenapa harus dilakukan pemeriksaan ini dan risiko tindakan yang mungkin terjadi.  

 

Sebelum tindakan pleuroskopi, pada kebanyakan tindakan pasien akan dibius. Jenis pembiusan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan posisi berbaring miring dengan area yang ingin diperiksa berada di bagian atas agar akses pemeriksaan lebih mudah 

 

Dokter akan membuat sayatan kecil pada area rongga antara tulang rusuk untuk memasukkan alat pleuroskop. Sebelum sayatan dibuat, area tersebut akan disterilkan untuk meminimalisir risiko infeksi yang dapat terjadi pasca tindakan. 

 

Jika pada area pemeriksaan dipenuhi oleh udara maupun cairan, biasanya akan dikeluarkan terlebih dahulu agar pemeriksa lebih mudah untuk melakukan tindakan dan memiliki akses visual yang lebih baik. 

 

Jika tujuan pleuroskopi disertai dengan kebutuhan pengambilan sampel jaringan, maka alat tambahan akan diperlukan untuk dapat mengambilnya. Sampel jaringan dari hasil biopsi tersebut kemudian akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Kondisi ini seringkali dilakukan pada kondisi tumor. 

 

Pasca tindakan, dokter akan menutup area sayatan dengan jahitan. Bila diperlukan, dokter dapat juga memasang selang dada untuk membantu mengalirkan sisa cairan atau udara yang ada di rongga pleura. Kondisi ini biasanya dilakukan pada kasus efusi pleura atau pneumotoraks. 

 

Selain itu, setelah tindakan selesai akan tetap dilakukan evaluasi secara berkala untuk menilai apakah ada risiko pasca tindakan yang mungkin terjadi, seperti perdarahan maupun kolaps dari organ paru-paru yang bisa mempengaruhi fungsi pernapasan. 

 

Sangat penting untuk dapat menentukan lokasi sayatan untuk dapat memperoleh hasil prosedur pleuroskopi yang optimal. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penyebab utama keluhan dan tujuan dari prosedur pleuroskopi. Tidak jarang untuk dapat menentukan lokasi sayatan dokter menggunakan ultrasound sebagai acuan, khususnya pada kasus efusi pleura. 

 

Manfaat pleuroskopi

 

Pleuroskopi merupakan prosedur pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan tujuan diagnostik maupun terapeutik terkait masalah pada rongga pleura. Jika dari hasil wawancara medis, pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan penunjang seperti rontgen maupun CT scan dianggap belum cukup untuk menegakkan diagnosis, maka pemeriksaan pleuroskopi dapat dilakukan. 

 

Diagnostik

 

Prosedur pleuroskopi memiliki fungsi diagnostik karena dapat membantu mengetahui kondisi rongga pleura hingga penyebab utama efusi pleura atau cairan berlebih pada rongga pleura. Selalin itu, dengan prosedur ini dapat membantu mengambil sampel jaringan dengan metode biopsi pada kasus tumor pleura. 

 

Terapeutik

 

Pada kondisi diagnosis yang sudah ditegakkan, prosedur pleuroskopi bisa saja tetap dibutuhkan. Salah satu fungsi utama yang seringkali digunakan adalah untuk mengeluarkan cairan berlebih pada kondisi efusi pleura.  

 

Pada kondisi efusi pleura berulang, dimana penumpukan cairan pada rongga pleura cenderung dapat terjadi kembali, tindakan pleurodesis dibutuhkan dan dapat dilakukan melalui prosedur pleuroskopi. Selain itu, jika ada massa yang ingin diangkat dan berlokasi di rongga pleura, prosedur ini juga dapat menjadi pilihan utama. 

 

Pleuroskopi merupakan prosedur yang cukup diminati karena bersifat minim invasif namun memiliki hasil diagnostik maupun terapeutik yang signifikan. Oleh karena itu, ketika ada masalah pada area pleura, prosedur ini sering dilakukan. 

 

Apakah memiliki efek samping?

 

Meskipun merupakan salah satu prosedur medis yang bersifat minim invasif, namun sama halnya dengan berbagai prosedur medis lainnya, pleuroskopi juga tetap memiliki risiko menimbulkan efek samping atau komplikasi pasca tindakan. 

 

Efek samping yang mungkin muncul pasca tindakan dapat bervariasi, dari yang bersifat ringan hingga berat. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh derajat keparahan atau kompleksitas kasus hingga kondisi pasien. 

 

Pada kondisi yang stabil dan kasus relatif ringan, maka risiko efek samping maupun komplikasi akan lebih ringan. Keluhan pasca tindakan yang dapat ditemukan adalah seperti nyeri pada area sayatan. Jika kondisi ini terjadi, pemberian obat pereda nyeri dapat diberikan untuk dapat membantu meringankan gejala. 

 

Risiko infeksi meskipun sayatan relatif kecil tetap dapat terjadi. Oleh karena itu, prosedur sterilisasi sebelum prosedur dilakukan sangatlah penting. Selain itu, perawatan luka sayatan pasca tindakan juga sangat penting agar pemulihan berjalan optimal dan terhindar dari infeksi. 

 

Artikel Terkait :

 

  •  

 

Jika ada riwayat diabetes tidak terkontrol, maka proses pemulihan dapat terhambat. Sangat penting untuk dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik agar risiko infeksi dapat ditekan. Jika ada tanda-tanda infeksi seperti demam, kemerahan, bengkak atau keluar cairan maupun darah pada area sayatan, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan segera dengan dokter. 

 

Pada beberapa orang, risiko mengalami perdarahan pasca tindakan dapat terjadi. Meskipun hal ini bersifat jarang, namun jika terjadi perdarahan sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. 

 

Risiko komplikasi yang mungkin terjadi pasca prosedur pleuroskopi adalah pneumotoraks atau kolaps paru-paru, efusi pleura berulang hingga emfisema subkutan. Meskipun efek samping dan komplikasi ini bersifat jarang, namun sangat penting untuk tetap waspada. Oleh karena itu, pasca tindakan biasanya akan diminta untuk kontrol oleh dokter agar dapat dilakukan evaluasi kondisi pasca  pleuroskopi. 

Ringkasan

Pleuroskopi berasal dari penggabungan dua kata, yaitu pleura dan endoskopi. Pleura merupakan selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada. Area ini berupa rongga yang disertai dengan sedikit cairan yang berfungsi untuk membantu mempermudah gerakan paru-paru ketika bernapas. 

Paket Kesehatan Terbaru

gradient_contact-mobile<p>Ambil langkah pertama untuk kesehatan yang lebih baik</p><p>Ambil langkah pertama untuk kesehatan yang lebih baik</p>

Ambil langkah pertama untuk kesehatan yang lebih baik

Kesehatan Anda adalah prioritas kami. Disaat Anda butuh konsultasi, pengobatan atau perawatan khusus, dokter berpengalaman kami dan fasilitas yang maju siap mendukung Anda.